- Latar Belakang Adat Istiadat
Munculnya zaman adat pada Nimrod oleh Cecero seorang yang berkebangsaan Yunani yaitu disaat pembangunan Menara Tujuh pada saat itu terjadi dimana Jubata mengacaubalaukan bahasa, banyak manusia menjadi beraneka ragam bahasa, hal ini dapat dilihat sejarah dimana ada manusia disitu ada adat yang berbeda-beda. Adat adalah budaya dan kebudayaan yang diturunkan oleh nenek moyang kita sejak turun temurun adalah pandangan hidup dimana ada kehidupan, dengan demikian definisi kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar bersama keseluruhan dari budi dan karyanya itu, ada tiga wujud nyata adat :
1. Wujud adat itu sebagai satu komplek dari ide-ide, gagasan-gagasan norma-norma dan peraturan-peraturan.
2. Wujud adat itu sebagai satu komplek aktivitas kemampuan pola pikir manusia dalam masyarakat
3. Wujud adat itu sebagai benda-benda yang terbuat dari berbagai bentuk bahan untuk manusia berhubungan dengan jubata sebagai hasil karya manusia.
- Dasar Munculnya Suatu Adat Istiadat
Munculnya suatu adat dikarenakan oleh tiga unsur perkembangan diri manusia :
1. Cipta, bersangkutan dengan akal dan rasio yang benar atau salah bersifat kenyataan.
2. Rasa, ini menimbulkan “Rasa Seni” atau kesenian dalam hal ini untuk menilai suatu karya yang indah atau tidak indah.
3. Karsa, ini berkenaan dengan penilaian sesuatu yang baik dan tidak baik, disaping itu juga dipengaruhi oleh tiga perubahan :
۞ Budaya Modern, budaya modern sudah pada tingkat kemajuan yang serba canggih , ini didominasi oleh negara Amerika dan Eropa.
۞ Budaya Midle Modern, budaya yang masih menduduki fase transisi budaya dalam fase midle modern ini terjadi di negara-negara uyang sudah berkembang.
۞ Budaya kolot, biasanya budaya ini kurang mau memperhatikan budaya modern maupun midle modern, budaya dalam konteks ini selalu berusaha mempertahankan tradisi lama tidak mau mengikuti perkembangan zaman dan kaidfah –kaidah dalam budaya negara-negara maju maupun negara yang sdedang berkembang.
- Adat dalam Kehidupan Beragama dan Pancasila
Adat harus dibawa dan dilayanan kepada manusia dalam keadaan yang sangat kongkrit sebagaimana adanya. Setiap orang mempunyai pola dan wujud hidupnya. Sangat mustahil memisahkan seseorang dari adat kalau memang seseorang itu mau sadar akan jati dirinya, tetapi bagaimana keadaan kongkrit itu seharusnya dilihat, apakah mungkin terjadi hubungan baik antara adat dan agama tanpa ada benturan, haruskah adat dibuang atau adakah unsur-unsur adat itu yang tidak dapat diterima oleh agama tentu tidak ada asalkan orang-orang agama tiu mau memahami tentag kehidupan adat, soal ini tergantung pada individu masing-masing masyarakat, dan ini harus mendapat perhatian yang mendalam dan sungguh-sungguh sebab sangat erat kaitannya dengan cara hidup masyarakat luas, kemudian metode apa yang harus dipakai dalam pelaksanaan pengembangan adat yang jauh ditinggalkan oleh agama, tentu kita mau menoleh kebelakang untuk meneliti cara hidup nenek moyang kita, dia dapat hidup dengan bersatu padu untuk menghadapi kehidupan yang begitu sulit. Agama dan pancasila belum ada, tetepi mereka mampu membuat peraturan-peraturan baik untuk mengatur kehidupan yang lebih sempurna disamping memikirkan metode itu juga harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar kehidupan modern.
- Transformasi kebudayaan
Ini adalah suatu perubahan yang mau tidak mau harus kita ikuti karen ini perubahan dari yang lama mengikuti yang baru, tetapi kita juga salah penafsiran lalu karena ini semua baru yang lama semuanya tidak dipakai, karena budaya adat itu adalah pandamgan hidup bukan dia, pemberian dari orang lain adalah budaya bawaan dari leluhur kita. Adat istiadat terdiri dari bermacam-macam adat yang perlu dipertahankan dan dijaga kelestariannya dengan memberikan sangksi bagi siapa saja yang melanggar atau merusaknya. Sanksi yang diberikan adalah hukum adat yang menampaikan pagarnya adat. Dengan demikian kronologi terjadinya adat secara skematis adalah sebagai berikut masyarakat-perilaku-kebiasan-tradisi-budaya-adat-adat-istiadat dan ukum adat.
- Zaman-Zaman Perubahan (Reformasi)
Apabila kita meneliti sejarah adat pada zaman orde lama sampai pada orde baru, maka ternyata penyabaran adat terhadap generasi muda hampir tidak terdapat karena generasi hanya diberi pengetahuan tentang teknologi modern agama, dan pancasila, dengan segala konsekoensinya adalah demikian meningkat dan mengikat perhatian, sehingga adat kurang diperhatikan, apalagi kalau masyarakatnya memeluk agama kristen adat itu dikatakan menyembah berhala, kafir, animisme, tidak akan diterima olah masyarakat modern. Padahal adat itu sangat membantu didalam sistem kehidupan dunia, karena adat mempunyai sengsi moral, mempunyai sangsi malu, badi, tulah dan kicas (karma) pada zaman Reformasi dan pemikiran lembaga ada untuk masyarakat semua generasi muda ada untuk mulai berubah sedikit-demi sedikit untuk mengenal kehidupan sejati nenek moyang kita dan dapat langsung mempraktekkannya dalam kehidupan nyata sehari-hari, sebab tanpa adat, agama dan pancasila tidak akan berarti bagi manusia, karena adat 90% berorientasi pada kehidupan duniawi dan pancasila 80% kehidupan duniawi sedangkan agama 50% duniawi, dengan demikian kemungkinan-kemungkinan baru menjadi terbuka untuk membawa kehidupan adat kepada orang-orang yang belum mau kembali untuk memahaminya. Jadi, tujuan perkembangan adat lintas agama, ialah masyarakat atau persekutuan orang-orang yang percaya dan setai kepada adat yang menjadai penyejuk orang-orang yang berasal dari kristen masyarakat adat, secara khusus adalah masyarakat yang beragama kristen, tujuan adat lintas agama adalah penanaman sikap atau dapat diperkembangkannya adat dalam lingkungan masyarakat yang beragama, haruslah ditekankan bahwa melalui adat lisan. Agama kita dapat selamat dari dunia sampai akhirat, karena itu agama adalah perwujudan adat barangkali merupakan kesimpulan terbaik dalam sikap ini, oleh sebab itu gerakan lembaga adat tidak tertarik dengan tingginya jumlah penganut agama, jika didalamnya penghayatan terhadap adat tidak diperhatikan. Apabila kalau kita bicara tentang dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, ini jelas sekali keindahan-keindahan yang terdapat dalam kebiasaan-kebiasaan khusus suatu komunitas serta bentuk-bentuk prilakunya ini memang peran yang penting dalam kehidupan masyarakat serta banyak bentuk pelayanan yang dilakukan oleh lembaga adat seperti organisasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Aliansi Masyarakat Adat (AMA), Yayasan Pengingu Binua (YPB), Persekutuan Komunikasi Masyarakat Adat Kabupaten Landak (PAKAT) dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar