Minggu, 12 Februari 2012

Enam Warga Mati Misterius Di Sebadok Kalimantan Barat

Pontianak (ANTARA News) - Warga Dusun Sebadok, Desa Temahar, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat gempar menyusul tewasnya enam orang di antara mereka secara "misterius".

Sumber melaporkan bahwa sebagian warga mengungsi ke gedung SMPN 2 Dusun Leban, Desa Nyanyum, Kecamatan Kuala Behe. Sebagian warga lainnya memeriksakan diri ke rumah sakit di Kota Ngabang dan menginap di gedung Swadaya, Ngabang.

Enam mayat di dusun tersebut hingga Minggu ini belum dikuburkan karena warga pergi meninggalkan kampung mereka.

Sumber yang mengutip warga mengemukakan bahwa awal persitiwa adalah ketika pasangan suami-istri Atek dan Marina berduka atas meninggalnya anak mereka, Ego. Balita itu meninggal setelah muntah-muntah sehabis makan buah nangka. Sebelum meninggal Balita itu kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.

Warga mengadakan acara adat dengan membuat masakan namun tidak lama kemudian  Marina  kejang dan tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia. Empat warga lainnya, yakni David Budai, Ebok, Daman dan Leha juga meninggal. Warga pun segera mengungsi tanpa sempat menguburkan para korban.

Bupati Landak Adrianus Asia Sidot mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tenang. Karena tim medis sudah melakukan pemeriksaan.

Ia juga meminta tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat memberikan imbauan kepada masyarakat setempat agar tenang.

Sementara itu Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar, Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar, di Pontianak, Minggu malam mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada  Sabtu (11/2) pukul 18.00 WIB.

Menurut dia, polisi mendapat informasi bahwa warga yang tewas setelah mengkonsumsi mie instan dan daging dalam suatu acara.

Saat ini dua orang anggota Forensik Mabes Polri dan dua dari Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalbar yang dipimpin Dr Risnawan sudah di lokasi guna melakukan penyelidikan.

"Tim tersebut dibantu petugas puskesmas setempat mengambil sampel makanan dan cairan dari tubuh korban yang meninggal untuk diotopsi," kata Mukson lagi.

Dikatakannya ada enam warga yang meninggal, mereka terdiri dari seorang perempuan dan lima laki-laki.

Mukson tidak bersedia menyebutkan nama-nama korban meninggal karena belum mendapatkan keterangan rinci dari Polres Ngabang.

Jarak Kecamatan Jelimpo dengan Kota Ngabang sekitar 18 kilometer, sementara dari Pontianak ke Ngabang sekitar 177 kilometer.







 Source Gambar : POntianak Post edisi 13 Februari 2012
source : antaranews.com

0 komentar:

Posting Komentar





 
Design by PHILIPUS NAHAYA | Web by PHILIPUS NAHAYA - Philipus Nahaya Themes | PHILIPUS NAHAYA