Selasa, 11 Januari 2011

Menyikapi Pernyataan Prof Dr Thamrin

menyikapi pernyataan Prof Dr Thamrin Amal Tamagola, dalam sidang kasus Ariel pada minggu lalu,, saya merasa sangat sedih,, apa lagi saya sebagai warga Dayak Asli ( ANDAS ). saya merasa sangat kecewa dengan pernyataan seorang profesor yang menyatakan bahwa

"Di Indonesia itu ada 653 suku bangsa. Sebagiannya menganggap biasa," katanya. Ia mengatakan, contoh masyarakat yang tidak resah terhadap video tersebut adalah masyarakat suku Dayak, sejumlah masyarakat Bali, Mentawai, dan masyarakat Papua.

"Dari hasil penelitian saya di Dayak itu, bersenggama tanpa diikat oleh perkawinan oleh sejumlah masyarakat sana sudah dianggap biasa. Malah, hal itu dianggap sebagai pembelajaran seks," Katanya. pernyataan itu tidaklah benar seperti yang ada pada masyarakat kami. masyarakat kami sangat menjunjung yang namanya moralitas dan adat istiadat yagn berlaku dakam masyarakat, apa lagi hal yang demikian yang dianggap sangat tabu melakukan hubungan diluar nikah. pernyataan ini sungguh sangat melukai kami sebagai masyarakat Suku Dayak.

seharusnya sebelum berbicara kita harus melihat dulu sekeliling kita apakah ada atau tidak orang yang merasa tersinggung dan terlukai dengan perkataan atau pernyataan kita. pernyataan seperti ini jelas-jelas melukai perasaan saya sebagai masyarakat suku dayak.

masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan meminta maaf, karena minta maaf itu sangat mudah dilakukan. namun perasaan orang yang sudah dilukai tidak mudah untuk disembuhkan, ibaratkan perumpamaan seperti ini,

kita bisa saja dengan mudah menusuk punggung seseorang dengan pisau, tapi itu akan meninggalkan bekas luka. kita bisa saja menancapkan paku pada papan dan mencabutnya dengan mudah , namun bekas paku tersebut akan meninggalkan bekas, dan kayu tersebut tidak akan kembali seperti semula seperti sebelum dipaku, pasti ada meninggalkan bekas lobang.

begitu juga dengan kita sebagai manusia, dengan perkataan kita bisa saja melukai orang lain namun setelah meminta maaf walaupun dimaafkan perkataan itu akan membekas dalam hati orang yang dilukai.

sebelum berbicara harus dipikirkan terlebih dahulu, apa yang akan di bicarakan, apa yang akan diomongkan. kasus ini harus diselesaikan secara hukum karena sudah melecehkan suatu suku, dab sesuai dengan hukum yang berlaku. apakah wajar seorang Profesor berkata demikian yang melecehkan suatu suku bangsa?? seorang Profesor seharusnya menjadi contoh, menjadi panutan bagi suatu suku bangsa ataupun bagi masyarakat, bukan malah balik melecehkan. Jangan memanfaatkan kekuasaan untuk meremehkan orang lain,,,, kalau memang benar ada penelitian yang katanya dilakukan pada pada 10 wanita dayak pada tahun 1982-1983,(http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/hukum/11/01/08/157356-dewan-adat-dayak-kalbar-somasi-sosiolog-ui-thamrin-amal-tamagola) tunjukan,,, apakah penarikan kesimpulan dari penelitian itu sudah benar? 10 orang tidak bisa mewakili suatu suku bangsa, kapan dan dimana penelitian itu dilakkukan? . dan jikalau berita itu tidak benar, apa saksi yang pantas diberikan ??




1 komentar:

camillusyarbrough mengatakan...

The best casino games
Try your hand at slots and table games at Slots4Fun. Play the 경기도 출장안마 best casino games online. Join millions 부산광역 출장안마 of 여주 출장안마 players and 오산 출장마사지 compete 전라남도 출장안마 for prizes. No download and no sign-up.

Posting Komentar





 
Design by PHILIPUS NAHAYA | Web by PHILIPUS NAHAYA - Philipus Nahaya Themes | PHILIPUS NAHAYA